Written by: Khesara Sastrin Prasita Negara
One Health Collaborating Center Universitas Gadjah Mada (OHCC UGM) yang berada di bawah Pusat Studi Bioteknologi UGM kembali menyelenggarakan Komodo Summer Course sejak tahun 2019. Komodo and Wildlife One Health Summer Course (KWOHSC) yang berlangsung selama dua minggu, 5 Juli – 16 Juli 2021 telah sukses diselenggarakan. Kursus musim panas tahun ini diselenggarakan secara virtual dibandingkan dengan Komodo Summer Course tahun 2019 sebelumnya yang diselenggarakan secara offline di Labuan Bajo saat kunjungan ke Taman Nasional Komodo karena pandemi COVID-19.
Selain memiliki fokus pada penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia), terutama yang berasal dari hewan liar. Sebanyak lebih dari 70% penyakit zoonosis berasal dari satwa liar, hal inilah yang mendasari OHCC UGM fokus pada satwa liar selain status Komodo sebagai Tujuh Keajaiban Dunia karena dianggap sebagai satwa purba yang masih tersisa. OHCC UGM memiliki misi untuk melestarikan keanekaragaman hayati Indonesia. OHCC UGM yang berada di bawah Pusat Studi Bioteknologi UGM ini juga fokus pada pengembangan diagnosis penyakit zoonosis dari hewan liar dengan pendekatan molekuler. Selain itu, OHCC UGM juga menjalin kerja sama dengan beberapa universitas dan organisasi yang berfokus pada satwa liar.
Ke-15 pembicara internasional KWOHSC berasal dari Amerika Serikat, Australia, Jerman, Perancis, Belgia, Jepang, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Filipina. Pembicara dari Indonesia adalah dosen-dosen Universitas Gadjah Mada dari berbagai fakultas seperti Kedokteran Hewan, Kehutanan, Biologi, Ilmu Budaya, dan Geografi, serta para profesional dari Komodo Survival Program dan Taman Nasional Komodo. Sebanyak 101 peserta yang terdaftar berasal dari 25 negara seperti Thailand, Belanda, Malaysia, Tunisia, Cina, Vietnam, Filipina, Australia, Puerto Riko, Iran, Pakistan, Ethiopia, Inggris, Hong Kong, Perancis, Rusia, Peru, Spanyol, Ceko, Nepal, Hongaria, Trinidad dan Tobago, Irlandia, Kanada, dan Paraguay.
Kursus musim panas ini dibagi menjadi 2 sesi, yaitu Sesi Kuliah dan Sesi Praktik. Sesi Kuliah Sinkron adalah kuliah dari para pembicara dengan 5 panel: One Health, Satwa Liar, Penyakit Zoonosis, Komodo, dan Identifikasi Penyakit. Kegiatan asinkron adalah membaca jurnal, belajar mandiri, dan miniquiz. Sedangkan sesi praktikum yang bersifat sinkron adalah praktikum dari para pembicara dan Presentasi Akhir. Kegiatan asinkron adalah pembuatan makalah individu dan kelompok serta persiapan presentasi akhir.
Meningkatkan pengakuan Universitas Gadjah Mada di dunia internasional melalui kegiatan akademik internasional yang berorientasi pada konservasi; membangkitkan semangat konservasi dan identifikasi mikrobioma satwa liar pada mahasiswa dari berbagai negara, khususnya ASEAN yang merupakan salah satu benteng konservasi dunia dan penyebaran penyakit zoonosis yang bersumber dari satwa liar; meningkatkan kemampuan dan membekali calon sarjana dari disiplin ilmu yang berkaitan dengan biologi molekuler dan konservasi satwa liar (kedokteran hewan, kehutanan, biologi), agar kelak dapat menjadi pemimpin yang berwawasan global, dan peka terhadap lingkungan; menjadi ajang transfer ilmu pengetahuan, teknologi, dan pengalaman konservasi dari para ahli penyelamatan satwa liar dari berbagai negara kepada para calon pemimpin ASEAN dan internasional; dan memberikan wawasan tentang konsep One Health dalam pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia. Kegiatan ini sejalan dengan SDG ke-15.
Great job